Rabu, 20 Agustus 2008
Suzuki Trium Saxis, “The Killer Look” Yang Anti Produk Built Up
Killer Look adalah salah satu kelas yang diperebutkan di ajang Djarum Black Motodify Banjarmasin (5-7 Juli) kemarin. Surya Mahyudie adalah salah satu modifikator yang mengikuti kelas ini. Nama yang diusung oleh Suya untuk motornya adalah Trium Saxis. Dimana nama tersebut diambil dari kesenangannya dengan motor Eropa dan Japanese style. Penggabungan nama Trium diambil dari bentuk-bentuk motor Eropa serta nama Saxis yang dianut dari Honda Saxis yang tak lain adalah motor produksi Jepang. Sekilas memang motor ini terlihat seperti motor-motor sport pada umumnya. Tapi kalau dilihat dari blok mesin, anda akan mengetahuinya. Benar sekali, aslinya motor ini adalah Suzuki Satria lansiran tahun 2000. Ternyata Surya menampilkan konsep "trans seksual" pada motor yang katanya digarap selama 3 bulan dengan finishing touch selama dua minggu. Ketika ditanya tim www.autoblackthrough.com tentang apakah ada spare part yang diimport dari luar negeri, Surya langsung menjawab “Kami dari pertama sangat mengharamkan menggunakan produk-produk built up. Lagipula produk dalam negeri juga ngga kalah kok mas,” ungkapnya. Ini dapat terlihat dari swing arm garapan Pro Arm hand made, knalpot dari Abenk Custom, serta kedok depan dan buritan yang juga hand made anak bangsa. Untuk pengerjaan semua itu, Surya setidaknya sudah menghabiskan sekitar Rp.10 juta. Motor milik Surya ini adalah konsep baju ketiga. Sebelumnya, sarjana teknik ini pernah mengubah motornya dengan konsep ayam jago dan street fighter. Proses bodywork yang dikerjakan oleh Lexindo asal kota Yogyakarta dan modifikasi dari MAM Banjarmasin, membuat Suzuki Trium Saxis terlihat sangar. Terlebih dengan kelir warna orange dan putih, membuatnya lebih sporty bukan ? Menilik pada bagian mesin, Surya memang tidak banyak melakukan perubahan, dia hanya mengubah oversize menjadi 0,5 saja. Wah, apa ngga takut dibilang body menipu bos!!! Untuk target kedepan, Surya berencana mengubah kembali tampilan motor kesayangannya itu. Dia akan merubah gaya motornya menjadi Minor Fighter yang tetap berbasis dari style Eropa. Surya yang tampak senang saat terpilih sebagai The Killer Look ini juga mengaku bahwa dia baru pertama kali mengikuti kontes Djarum Black Motodify yang sudah dua kali diadakan di Banjarmasin.
Selasa, 12 Agustus 2008
Jumat, 08 Agustus 2008
Pengukuhan Mio Bergaya Motocross Sebagai The Best Black Bike
Show Off Your Dreams.... Wujudkan impianmu, kalimat ini memang tepat untuk menggambarkan bagaimana antusias para modifikator di Samarinda dalam menggubah tampilan standard motor mereka. Salah satunya dengan motor Mio lansiran tahun 2005 milik Yoes Sudhartah asal Bontang yang tampil bergaya motocross. Ubahan total pada hampir sebagian body, kaki-kaki, ban, velg maupun beberapa variasi memang membuat Mio yang satu ini jauh dari tampilan standard. Dibalut cat full hitam semakin menambah kesan macho motor keluaran pabrikan Yamaha yang satu ini.
Turun di 4 kelas dalam Djarum Black Motodify 2008 Samarinda, motor ini memang memberi isyarat lampu merah bagi para pesaing-pesaingnya. Mengenai konsep dan ide awal motornya, Yoes menjelaskan "Konsep motor ini pada dasarnya adalah touring. Untuk ide awalnya sendiri saya banyak mempelajari bagaimana karakternya modifikasi Mio di pulau Jawa yang kebanyakan hanya main ban besar jadi saya coba ingin buat Mio modif ala motor gestrek (motocross)". "Kelebihan motor ini yang betul-betul jadi ciri adalah saya melakukan ubahan total gaya trail dan hanya menyisakan parts standard mio pada bagian mesin saja," katanya menambahkan tentang kelebihan motornya.
Jika tidak dilihat secara seksama atau membaca spesifikasi modif yang diletakkan di motor ini, mungkin banyak orang yang tertipu kalau sebenarnya motor ini adalah motor matic Mio. Lebih spesifik tentang motor ini, kaki-kaki depannya yang meliputi fork memakai fork model up side down, cakram PSM, kaliper standard F1ZR, sedang rem serta tromolnya masih menggunakan parts standard Mio. Untuk kaki-kaki belakang, motor ini juga menerapkan shock up side down di bagian arm-nya walaupun remnya masih menggunakan rem tromol; sedang kaliper, master rem, serta tromol masih menggunakan standard Mio. Beranjak ke sektor roda, motor ini menerapkan pemakaian velg depan TK 17 sedang belakang memakai Tk 14. Velg ini dibalut ban depan Swallow serta ban belakang merk Kenda.
Tidak cukup hanya mengalami ubahan di bagian kaki-kaki dan velg, demi mengejar konsep motocross, Yoes melakukan ubahan total mulai dari rangka kedok depan, fairing dan buritannya yang memakai model dari Customer. Untuk mesin hampir rata-rata masih standard baik dari blok, piston, karburator, maupun intakenya masih standard Mio. Hanya mengalami sedikit modifikasi pada bagian pengapian yang diganti CDI keluaran BRT, oil cooler dan knalpot menggunakan racing costum, berikut tangki bensin custom dari YZ 85. Untuk variasi lain, motor ini memakai lampu depan Costumer, lampu sein halogen, footstep SE. Untuk stang, stabilizer stang, tensioner rantai menggunakan merk SSR Industrie, selain itu Yoes juga mengganti gas spontan dan spion dengan merk Daytona. Untuk pengecatan motor full hitam ini memakai pewarnaan dari Top Cales dan dilapisi pernis merk Platinum.
Dengan segudang modifikasi-modifikasi diatas tak heran kalau Mio modif bergaya motocross ini banyak juga menarik perhatian pengunjung Djarum Black Motodify Samarinda. Dan ketika sampai pada pengumuman daftar pemenang, motor ini boleh berbangga hati karena dinobatkan sebagai The Best Black Bike di Samarinda. Lama pengerjaan yang intens di Virgina Motor selama 2 minggu dengan total biaya modif yang mencapai 10 juta akhirnya terbayar dengan kemenangan ini. Tidak hanya menang sebagai The Best Black Bike, motor ini juga menggondol gelar sebagai The Best Customized Matic. Salut buat Yoes!!!
Turun di 4 kelas dalam Djarum Black Motodify 2008 Samarinda, motor ini memang memberi isyarat lampu merah bagi para pesaing-pesaingnya. Mengenai konsep dan ide awal motornya, Yoes menjelaskan "Konsep motor ini pada dasarnya adalah touring. Untuk ide awalnya sendiri saya banyak mempelajari bagaimana karakternya modifikasi Mio di pulau Jawa yang kebanyakan hanya main ban besar jadi saya coba ingin buat Mio modif ala motor gestrek (motocross)". "Kelebihan motor ini yang betul-betul jadi ciri adalah saya melakukan ubahan total gaya trail dan hanya menyisakan parts standard mio pada bagian mesin saja," katanya menambahkan tentang kelebihan motornya.
Jika tidak dilihat secara seksama atau membaca spesifikasi modif yang diletakkan di motor ini, mungkin banyak orang yang tertipu kalau sebenarnya motor ini adalah motor matic Mio. Lebih spesifik tentang motor ini, kaki-kaki depannya yang meliputi fork memakai fork model up side down, cakram PSM, kaliper standard F1ZR, sedang rem serta tromolnya masih menggunakan parts standard Mio. Untuk kaki-kaki belakang, motor ini juga menerapkan shock up side down di bagian arm-nya walaupun remnya masih menggunakan rem tromol; sedang kaliper, master rem, serta tromol masih menggunakan standard Mio. Beranjak ke sektor roda, motor ini menerapkan pemakaian velg depan TK 17 sedang belakang memakai Tk 14. Velg ini dibalut ban depan Swallow serta ban belakang merk Kenda.
Tidak cukup hanya mengalami ubahan di bagian kaki-kaki dan velg, demi mengejar konsep motocross, Yoes melakukan ubahan total mulai dari rangka kedok depan, fairing dan buritannya yang memakai model dari Customer. Untuk mesin hampir rata-rata masih standard baik dari blok, piston, karburator, maupun intakenya masih standard Mio. Hanya mengalami sedikit modifikasi pada bagian pengapian yang diganti CDI keluaran BRT, oil cooler dan knalpot menggunakan racing costum, berikut tangki bensin custom dari YZ 85. Untuk variasi lain, motor ini memakai lampu depan Costumer, lampu sein halogen, footstep SE. Untuk stang, stabilizer stang, tensioner rantai menggunakan merk SSR Industrie, selain itu Yoes juga mengganti gas spontan dan spion dengan merk Daytona. Untuk pengecatan motor full hitam ini memakai pewarnaan dari Top Cales dan dilapisi pernis merk Platinum.
Dengan segudang modifikasi-modifikasi diatas tak heran kalau Mio modif bergaya motocross ini banyak juga menarik perhatian pengunjung Djarum Black Motodify Samarinda. Dan ketika sampai pada pengumuman daftar pemenang, motor ini boleh berbangga hati karena dinobatkan sebagai The Best Black Bike di Samarinda. Lama pengerjaan yang intens di Virgina Motor selama 2 minggu dengan total biaya modif yang mencapai 10 juta akhirnya terbayar dengan kemenangan ini. Tidak hanya menang sebagai The Best Black Bike, motor ini juga menggondol gelar sebagai The Best Customized Matic. Salut buat Yoes!!!
Semarak Kontes Modifikasi Motor Ala Black di Bumi Ruhui Rahayu
“Ruhui Rahayu”...Semoga Tuhan memberkati, merupakan semboyan yang selama ini diusung Propinsi Kalimantan Timur. Arti semboyan yang sangat dalam tersebut seakan menjadi penuntun juga di acara Djarum Black Motodify Samarinda, Kalimantan Timur di tahun penyelenggaraannya yang kedua. Lihat saja bagaimana gelaran yang berlangsung, Sabtu hingga Minggu (12-13/7), di Gedung Bina Rahayu, Kompleks Mall Lembuswana bisa memancing animo masyarakat Samarinda dan sekitarnya dengan sangat antusias.
Mengusung tema “Show Off Your Dreams”, gelaran Djarum Black Motodify Samarinda 2008 ini kembali mampu menyuguhkan tontonan atraktif dan menarik. Tercatat sebanyak 67 kontesan dan sekitar 1200 orang pengunjung hadir dalam acara ini. Memperlombakan 19 kelas modifikasi, acara ini seakan menjadi pelepas dahaga bagi para modifikator-modifikator Samarinda dan sekitarnya yang memang menanti-nanti event modifikasi motor berskala nasional.
Acara Djarum Black Motodify ini sendiri memang dikemas dengan sangat menarik. Acara yang berlangsung tidak hanya memajang motor-motor modifikasi, tetapi menyuguhkan pula live band performance, DJ performance, sexy dancer, body
grinder, maupun games-games yang seru.
Kemasan acara yang
apik ini pun mampu membuat antusias warga kota Samarinda hadir ke tempat ini walaupun di saat yang bersamaan di kota ini tengah menggelar perayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII. Ini menjadi bukti kuat kalau event Djarum Black Motodify di Samarinda ini punya nilai tersendiri di hati para pecinta otomotif khususnya penggila modifikasi motor.
Masuk ke dalam intisari perayaan Djarum Black Motodify Samarinda 2008 sendiri, Yani dari Komunika menjelaskan “Untuk Djarum Black Motodify tahun 2008 di Samarinda kali ini, cukup mengalami peningkatan yang berarti, ini terlihat dari jumlah peserta yang meningkat dibanding Black Motodify tahun 2007. Kalau di tahun 2007 yang ikut kontes ada 60 motor, sekarang peserta kontesnya bertambah menjadi 67 motor". "Antusias pengunjung juga mengalami peningkatan dan uniknya yang datang tidak hanya berasal dari kalangan penggila modif saja tapi banyak juga warga masyarakat awam yang terlihat begitu antusias terhadap acara ini,” katanya menambahkan.
Djarum Black Motodify Samarinda tahun 2008 memang jadi ajang pembuktian keseriusan para modifikator-modifikator di Samarinda serta Kalimantan Timur pada umumnya untuk saling “unjuk gigi”. Persaingan yang didalamnya berasal dari imajinasi akan sebuah konsep roda dua yang lain daripada yang lain memang jadi cerminan dan esensi dalam setiap gelaran Djarum Black Motodify tidak terkecuali di Bumi Samarinda. Show off Your Dreams Samarinda....
Mengusung tema “Show Off Your Dreams”, gelaran Djarum Black Motodify Samarinda 2008 ini kembali mampu menyuguhkan tontonan atraktif dan menarik. Tercatat sebanyak 67 kontesan dan sekitar 1200 orang pengunjung hadir dalam acara ini. Memperlombakan 19 kelas modifikasi, acara ini seakan menjadi pelepas dahaga bagi para modifikator-modifikator Samarinda dan sekitarnya yang memang menanti-nanti event modifikasi motor berskala nasional.
Acara Djarum Black Motodify ini sendiri memang dikemas dengan sangat menarik. Acara yang berlangsung tidak hanya memajang motor-motor modifikasi, tetapi menyuguhkan pula live band performance, DJ performance, sexy dancer, body
grinder, maupun games-games yang seru.
Kemasan acara yang
apik ini pun mampu membuat antusias warga kota Samarinda hadir ke tempat ini walaupun di saat yang bersamaan di kota ini tengah menggelar perayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII. Ini menjadi bukti kuat kalau event Djarum Black Motodify di Samarinda ini punya nilai tersendiri di hati para pecinta otomotif khususnya penggila modifikasi motor.
Masuk ke dalam intisari perayaan Djarum Black Motodify Samarinda 2008 sendiri, Yani dari Komunika menjelaskan “Untuk Djarum Black Motodify tahun 2008 di Samarinda kali ini, cukup mengalami peningkatan yang berarti, ini terlihat dari jumlah peserta yang meningkat dibanding Black Motodify tahun 2007. Kalau di tahun 2007 yang ikut kontes ada 60 motor, sekarang peserta kontesnya bertambah menjadi 67 motor". "Antusias pengunjung juga mengalami peningkatan dan uniknya yang datang tidak hanya berasal dari kalangan penggila modif saja tapi banyak juga warga masyarakat awam yang terlihat begitu antusias terhadap acara ini,” katanya menambahkan.
Djarum Black Motodify Samarinda tahun 2008 memang jadi ajang pembuktian keseriusan para modifikator-modifikator di Samarinda serta Kalimantan Timur pada umumnya untuk saling “unjuk gigi”. Persaingan yang didalamnya berasal dari imajinasi akan sebuah konsep roda dua yang lain daripada yang lain memang jadi cerminan dan esensi dalam setiap gelaran Djarum Black Motodify tidak terkecuali di Bumi Samarinda. Show off Your Dreams Samarinda....
Djarum Black Motodify Samarinda 2008 : Adu Kencang SQ Demi Titel “The Best Entertainment Bike”
Saat ini modifikasi motor memang seakan-akan ingin terbang jauh dari pakemnya yang standard. Lihatlah tampilan 5 motor kontestan dalam Djarum Black Motodify Samarinda 2008 yang saling beradu kencang dalam menerapkan seperangkat audio di motor mereka layaknya di sebuah mobil. Penilaian Sound Quality (SQ)/kualitas suara audio tersebut berlangsung Minggu (13/7) tepat pukul 12.00 WITA di dalam gedung Bina Rahayu, Mall Lembuswana, Samarinda.
Pertarungan di kontes ini sendiri diikuti 5 motor yang terdiri dari 2 motor Honda Vario, 1 motor Mio, 1 motor Mio Soul, dan 1 motor Supra. Kelima motor tersebut memang menampilkan suguhan yang berbeda dalam event ini. Lihat bagaimana tampilan motor mereka yang tampak begitu eye catching dengan tambahan sound, speaker, maupun head unit yang diinstal dengan begitu menarik.
Untuk penjuriannya sendiri dinilai oleh tim dari majalah Oto Trend yaitu Robby dan Tito. Tentang penilaian audio motor tersebut, Tito menjelaskan “Yang kami nilai menyeluruh mulai dari kerapihan instalasi sampai teknisnya. Internal power serta outputnya harus tepat sehingga didapat bass, middle, dan treablenya yang pas,” katanya menerangkan.
Setelah melalui penilaian dari dewan juri, terpilihlah Surya, sang pemilik Mio tahun 2006 dari Sinar Motor Samarinda sebagai pemenang The Best Entertanment Bike. Mengenai motornya, Surya menjelaskan “Konsep awal motor ini pada dasarnya adalah elegan namun biar terlihat lebih mencolok saya juga memasang seperangkat audio. Lama pengerjaan motor ini mulai dari pengecatan, install audio, maupun kaki-kakinya memakan waktu empat bulan ”.
Sebagai peraih gelar The Best Entertainment Bike, motor ini memang sudah terlihat mumpuni. Gubahan body depan tempat menginstall audio juga sudah sangat rapi. Kekencangan kualitas suara motor ini didapat dari gabungan speaker Kenwood, tweeter merk Rasional, subwoofer merk Kick, power merk Vector, ditambah pemakaian head unit plus TV motorized asal pabrikan Taiwan, Freeway.
Kelebihan lain dari SQ yang dihasilkan motor ini adalah penginstalannya yang masih standard dan mengandalkan 2 jumper yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sudah mampu mengangkat bass, trable, maupun middle dengan sangat baik. Seperti diterangkan oleh Surya, “Untuk kelistrikan kita masih mengandalkan kelistrikan standar dengan 2 aki plus jumper tapi sudah kita modif sedemikian rupa sehingga soundnya bisa lebih ngangkat lagi”. “Yang jadi keunggulan audio di motor ini suaranya itu sendiri dan kejelasan vokal serta bassnya,” katanya menjelaskan tentang keunggulan audio motornya
Pertarungan di kontes ini sendiri diikuti 5 motor yang terdiri dari 2 motor Honda Vario, 1 motor Mio, 1 motor Mio Soul, dan 1 motor Supra. Kelima motor tersebut memang menampilkan suguhan yang berbeda dalam event ini. Lihat bagaimana tampilan motor mereka yang tampak begitu eye catching dengan tambahan sound, speaker, maupun head unit yang diinstal dengan begitu menarik.
Untuk penjuriannya sendiri dinilai oleh tim dari majalah Oto Trend yaitu Robby dan Tito. Tentang penilaian audio motor tersebut, Tito menjelaskan “Yang kami nilai menyeluruh mulai dari kerapihan instalasi sampai teknisnya. Internal power serta outputnya harus tepat sehingga didapat bass, middle, dan treablenya yang pas,” katanya menerangkan.
Setelah melalui penilaian dari dewan juri, terpilihlah Surya, sang pemilik Mio tahun 2006 dari Sinar Motor Samarinda sebagai pemenang The Best Entertanment Bike. Mengenai motornya, Surya menjelaskan “Konsep awal motor ini pada dasarnya adalah elegan namun biar terlihat lebih mencolok saya juga memasang seperangkat audio. Lama pengerjaan motor ini mulai dari pengecatan, install audio, maupun kaki-kakinya memakan waktu empat bulan ”.
Sebagai peraih gelar The Best Entertainment Bike, motor ini memang sudah terlihat mumpuni. Gubahan body depan tempat menginstall audio juga sudah sangat rapi. Kekencangan kualitas suara motor ini didapat dari gabungan speaker Kenwood, tweeter merk Rasional, subwoofer merk Kick, power merk Vector, ditambah pemakaian head unit plus TV motorized asal pabrikan Taiwan, Freeway.
Kelebihan lain dari SQ yang dihasilkan motor ini adalah penginstalannya yang masih standard dan mengandalkan 2 jumper yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sudah mampu mengangkat bass, trable, maupun middle dengan sangat baik. Seperti diterangkan oleh Surya, “Untuk kelistrikan kita masih mengandalkan kelistrikan standar dengan 2 aki plus jumper tapi sudah kita modif sedemikian rupa sehingga soundnya bisa lebih ngangkat lagi”. “Yang jadi keunggulan audio di motor ini suaranya itu sendiri dan kejelasan vokal serta bassnya,” katanya menjelaskan tentang keunggulan audio motornya
Djarum Black Motodify Samarinda 2008 (12-13/7) : Unjuk Gigi 2 Mio Lokal
Saat ini fenomena modifikasi motor matic memang sedang begitu populer. Tidak terkecuali dengan Djarum Black Motodify yang memang membuka khusus kelas-kelas modifikasi motor matic. Berbicara motor matic modifikasi memang tidak bisa lepas dari yang namanya Yamaha Mio. Tampilan motor yang simpel banyak dipakai oleh modifikator-modifikator untuk menumpahkan ide modif mereka. Berikut adalah 2 Mio lokal yang berjaya di ajang Djarum Black Motodify Samarinda.
The Hottest Animation Airbrush
Mengusung tema dari film animasi Transformer, tampilan body Mio yang satu ini memang terlihat mencolok di acara Djarum Black Motodify Samarinda 2008 ini. Lihat saja bagaimana body luar Mio ini kecuali shock seperti jok, tutup gir serta velgnya yang sudah berbalur airbrush Transformer layaknya kartun berjalan. Sang pemilik adalah Achmad Mubarak atau yang akrab dipanggil Abah ini dari Abah Motor, Karangasar, Samarinda Hulu, yang terlihat serius dan begitu mendetail dalam mengerjakan tampilan Mio Transformer yang satu ini.
"Ide awalnya kita melihat belum pernah ada motor yang ngangkat tema airbrush tentang robot. Jadi saya dan teman-teman mencoba menerapkan tema robot dari kartun Transformer untuk diairbrush di motor ini," kata Abah menjelaskan tentang ide awal pemilihan tema airbrush di motornya. Tentang pengecatan motor ini sendiri dilakukan dengan sangat serius memakan waktu 1 bulan. Detailnya dikerjakan dengan sangat hati-hati oleh sang airbrusher, Winarko. Adapun bahan yang digunakan dalam pengecatan motor Mio ini memakai warna Candy plus pernis Super Shaker.
"Menurut saya kelebihan motor ini pada desainnya yang minimalis dan kelayakan jalannya," kata Abah menjelaskan tentang kelebihan motornya. Tidaklah mengherankan kalau Mio nomor skruit 9 ini dinobatkan sebagai jawara The Best Animation Airbrush. Salut buat airbrusher Samarinda.
The Best Matic Modification
Tampilan matic yang satu ini memang gabungan antara modernitas dan tradisionalitas. Lihat bagaimana motor Mio yang beberapa bagiannya sudah motorized ini terlihat apik berpadu dengan parts-parts standard yang memang khas Yamaha Mio.
Mengenai motornya, Bungsu menerangkan "Ide awal motor ini dibangun pada dasarnya banyak konsumen di bengkel yang minta saya untuk ikut turun di ajang Black Motodify. Konsepnya, saya ingin buat Mio dengan konsep kece yang bisa layak jalan dan memungkinkan juga untuk ikut kontes". "Lama pengerjaan motor ini dari awal memakan waktu tiga bulan," katanya menambahkan.
Kelebihan motor Mio lansiran 2008 ini hingga bisa meraih gelar The Best Matic Modification adalah tampilan desain grafisnya yang apik bermotif Dayak, penerapan monel serta pemakaian enam buah takometer sebagai item pemanis. Disamping itu penggunaan motorized sudah diterapkan di motor ini mulai dari pengadopsian jok dengan sistem hidraulik yang dioperasikan oleh remote. Secara keseluruhan tampilan motor Mio modifan bengkel Bungsu V.M. Samarinda Seberang ini memang sudah cukup mumpuni dan layak untuk menjadi The Best Matic Modification.
Jika melihat spec-spec dan tampilan dua Mio asli gubahan anak-anak Samarinda diatas tidaklah mengherankan jika mereka mampu jadi jawara di kelas yang mereka ikuti. Hal ini menjadi isyarat kalau modifikasi karya anak-anak Samarinda tidak kalah hebat dibanding dengan modifikasi di kota-kota lainnya. Salut buat para modifikator Samarinda dan Kalimantan Timur pada umumnya.
The Hottest Animation Airbrush
Mengusung tema dari film animasi Transformer, tampilan body Mio yang satu ini memang terlihat mencolok di acara Djarum Black Motodify Samarinda 2008 ini. Lihat saja bagaimana body luar Mio ini kecuali shock seperti jok, tutup gir serta velgnya yang sudah berbalur airbrush Transformer layaknya kartun berjalan. Sang pemilik adalah Achmad Mubarak atau yang akrab dipanggil Abah ini dari Abah Motor, Karangasar, Samarinda Hulu, yang terlihat serius dan begitu mendetail dalam mengerjakan tampilan Mio Transformer yang satu ini.
"Ide awalnya kita melihat belum pernah ada motor yang ngangkat tema airbrush tentang robot. Jadi saya dan teman-teman mencoba menerapkan tema robot dari kartun Transformer untuk diairbrush di motor ini," kata Abah menjelaskan tentang ide awal pemilihan tema airbrush di motornya. Tentang pengecatan motor ini sendiri dilakukan dengan sangat serius memakan waktu 1 bulan. Detailnya dikerjakan dengan sangat hati-hati oleh sang airbrusher, Winarko. Adapun bahan yang digunakan dalam pengecatan motor Mio ini memakai warna Candy plus pernis Super Shaker.
"Menurut saya kelebihan motor ini pada desainnya yang minimalis dan kelayakan jalannya," kata Abah menjelaskan tentang kelebihan motornya. Tidaklah mengherankan kalau Mio nomor skruit 9 ini dinobatkan sebagai jawara The Best Animation Airbrush. Salut buat airbrusher Samarinda.
The Best Matic Modification
Tampilan matic yang satu ini memang gabungan antara modernitas dan tradisionalitas. Lihat bagaimana motor Mio yang beberapa bagiannya sudah motorized ini terlihat apik berpadu dengan parts-parts standard yang memang khas Yamaha Mio.
Mengenai motornya, Bungsu menerangkan "Ide awal motor ini dibangun pada dasarnya banyak konsumen di bengkel yang minta saya untuk ikut turun di ajang Black Motodify. Konsepnya, saya ingin buat Mio dengan konsep kece yang bisa layak jalan dan memungkinkan juga untuk ikut kontes". "Lama pengerjaan motor ini dari awal memakan waktu tiga bulan," katanya menambahkan.
Kelebihan motor Mio lansiran 2008 ini hingga bisa meraih gelar The Best Matic Modification adalah tampilan desain grafisnya yang apik bermotif Dayak, penerapan monel serta pemakaian enam buah takometer sebagai item pemanis. Disamping itu penggunaan motorized sudah diterapkan di motor ini mulai dari pengadopsian jok dengan sistem hidraulik yang dioperasikan oleh remote. Secara keseluruhan tampilan motor Mio modifan bengkel Bungsu V.M. Samarinda Seberang ini memang sudah cukup mumpuni dan layak untuk menjadi The Best Matic Modification.
Jika melihat spec-spec dan tampilan dua Mio asli gubahan anak-anak Samarinda diatas tidaklah mengherankan jika mereka mampu jadi jawara di kelas yang mereka ikuti. Hal ini menjadi isyarat kalau modifikasi karya anak-anak Samarinda tidak kalah hebat dibanding dengan modifikasi di kota-kota lainnya. Salut buat para modifikator Samarinda dan Kalimantan Timur pada umumnya.
Selasa, 05 Agustus 2008
Djarum Black Motodify Samarinda 2008 (12-13/7) : Tampilan Menipu Yamaha F1ZR
Siapa yang tidak tertarik jika melihat tampilan motor yang satu ini. Bagaimana tidak, motor bergaya sport dengan tampilan mencolok di bagian kaki-kaki serta body tersebut tampak begitu eye catching dan mampu menarik perhatian para pengunjung Djarum Black Motodify Samarinda 2008. Hadir dengan tampilan cat warna putih dibalut motif hotwheels membuat motor sport ini tampak begitu menarik. Tapi tahukah anda bahwa motor yang satu ini aslinya adalah motor Yamaha F1ZR.
Motor F1ZR milik Ir.Tomi Abdullah Hidayat asal Kutai Kartanegara tersebut memang sudah mengadopsi prinsip "transexual". Prinsip transexual inilah yang memang memungkinkan motor hanya terlihat aslinya pada bagian mesin saja. Mengenai konsep motornya Tomi menjelaskan "Inikan pada dasarnya motor bebek dan saya ingin motor ini kelihatan lebih gagah. Konsep awalnya dari depan mengambil lampu depan Jupiter Z yang baru kemudian tangki dari Ninja RR kemudian dicustom dengan gaya hot wheels sedang body belakang itu dari basicnya Ninja RR hanya dicustom seperti Yamaha R1. Untuk kaki-kaki mengadopsi kaki-kaki Ninja RR semua, knalpot serta footstep custom terus hampir semua dikerjakan dengan menggunakan fiber jadi yang masih bersih hanya kaki-kaki, rangka, serta mesinnya saja."
Lebih rinci mengenai bagian-bagian di motor ini mulai dari kaki-kaki depan, fork, rem/cakram, serta kalipernya memakai milik Ninja RR sedang master rem depan dan tromolnya merk PSM. Untuk kaki-kaki belakang, shock dan rem/cakram menggunakan milik Ninja RR sedang kaliper, master rem serta tromol memakai merk Nissin. Untuk velg memakai Enkei ukuran depan 1,85x17 sedang belakang 2,50x17 yang dibalut ban depan IRC 90/90x17 dan ban belakang Battlax 130/70x17. Bagian body sendiri terdiri dari rangka kedok depan model Jupiter Z model custom dari bahan fiber, Fairing Hotwheels BDF, buritan model Yamaha R1 custom.
Bagian yang paling tidak banyak mengalami perubahan adalah bagian mesin. Mulai dari blok mesin, kruk as, karburator, pengapian, kopling serta oil coolernya masih orisinil Yamaha F1ZR. Untuk knalpotnya sendiri dirancang custom model knalpot kolong, sedang tangki bensin yang juga jadi inovasi di motor ini adalah pengadopsian tangki bensin ala hotwheels 3D Fibertrend. Untuk variasi lain diantaranya footstep buatan sendiri, stang Ninja RR, lampu depan, belakang serta sein memakai lampu Jupiter Z. Mengejar konsep motor sport, di motor ini juga ditambah tabung NOS dan takometer. Sedang untuk pewarnaan, motor ini memakai cat dan pernis merk Siken dengan warna putih model hotwheels. Lama modifikasi untuk penerapan F1ZR model motor sport ini memakan waktu sekitar 3 bulan dan total biaya yang dihabiskan mencapai 17 juta.
Dengan segudang modifikasi diatas, tak heran jika facelift F1ZR jadi motor sport ini mampu menyabet gelar sebagai The Killer Look dalam Djarum Black Motodify 2008 di Samarinda kali ini. Motor modifan bengkel Twin Fiber Planet mampu menang berkat keseriusan detail dan gubahan body fiber yang memang sudah sangat baik.
Motor F1ZR milik Ir.Tomi Abdullah Hidayat asal Kutai Kartanegara tersebut memang sudah mengadopsi prinsip "transexual". Prinsip transexual inilah yang memang memungkinkan motor hanya terlihat aslinya pada bagian mesin saja. Mengenai konsep motornya Tomi menjelaskan "Inikan pada dasarnya motor bebek dan saya ingin motor ini kelihatan lebih gagah. Konsep awalnya dari depan mengambil lampu depan Jupiter Z yang baru kemudian tangki dari Ninja RR kemudian dicustom dengan gaya hot wheels sedang body belakang itu dari basicnya Ninja RR hanya dicustom seperti Yamaha R1. Untuk kaki-kaki mengadopsi kaki-kaki Ninja RR semua, knalpot serta footstep custom terus hampir semua dikerjakan dengan menggunakan fiber jadi yang masih bersih hanya kaki-kaki, rangka, serta mesinnya saja."
Lebih rinci mengenai bagian-bagian di motor ini mulai dari kaki-kaki depan, fork, rem/cakram, serta kalipernya memakai milik Ninja RR sedang master rem depan dan tromolnya merk PSM. Untuk kaki-kaki belakang, shock dan rem/cakram menggunakan milik Ninja RR sedang kaliper, master rem serta tromol memakai merk Nissin. Untuk velg memakai Enkei ukuran depan 1,85x17 sedang belakang 2,50x17 yang dibalut ban depan IRC 90/90x17 dan ban belakang Battlax 130/70x17. Bagian body sendiri terdiri dari rangka kedok depan model Jupiter Z model custom dari bahan fiber, Fairing Hotwheels BDF, buritan model Yamaha R1 custom.
Bagian yang paling tidak banyak mengalami perubahan adalah bagian mesin. Mulai dari blok mesin, kruk as, karburator, pengapian, kopling serta oil coolernya masih orisinil Yamaha F1ZR. Untuk knalpotnya sendiri dirancang custom model knalpot kolong, sedang tangki bensin yang juga jadi inovasi di motor ini adalah pengadopsian tangki bensin ala hotwheels 3D Fibertrend. Untuk variasi lain diantaranya footstep buatan sendiri, stang Ninja RR, lampu depan, belakang serta sein memakai lampu Jupiter Z. Mengejar konsep motor sport, di motor ini juga ditambah tabung NOS dan takometer. Sedang untuk pewarnaan, motor ini memakai cat dan pernis merk Siken dengan warna putih model hotwheels. Lama modifikasi untuk penerapan F1ZR model motor sport ini memakan waktu sekitar 3 bulan dan total biaya yang dihabiskan mencapai 17 juta.
Dengan segudang modifikasi diatas, tak heran jika facelift F1ZR jadi motor sport ini mampu menyabet gelar sebagai The Killer Look dalam Djarum Black Motodify 2008 di Samarinda kali ini. Motor modifan bengkel Twin Fiber Planet mampu menang berkat keseriusan detail dan gubahan body fiber yang memang sudah sangat baik.
Langganan:
Postingan (Atom)