Selasa, 16 Desember 2008

gaya-gaya freestyle












Freestyle motor, gerak liar nan artistik










Lajukan motor dengan kecepatan 30 - 40 km/jam saja, lalu cepat-cepat tarik rem secara total namun hati-hati, majukan badan sedikit ke arah tangki yang diikuti dengan kaki dilipat ke depan. Tekan stang dengan kedua tangan untuk membantu motor agar naik.Ketika motor akan naik, badan jangan sampai ikutan condong ke depan dan usahakan tegak ke belakang. Nah, begitu posisi roda belakang sudah terangkat, semuanya tinggal mengandalkan kekuatan tangan untuk menjaga keseimbangan. Itulah gerakan Stopie, salah satu dari tiga gerakan dasar dalam Freestyle, yakni stopie, wheelie (menaikkan roda depan sambil melajukan motor dengan kecepatan tertentu), dan Burnout (posisi memutar roda belakang membentuk sebuah lingkaran dan menghasilkan asap akibat gesekan antara roda dan aspal)
Anak muda hampir diseluruh dunia kini sedang gandrung-gandrungnya dengan Freestyle, salah satu olah raga motor ekstrem nan atraktif dengan polah tingkah yang mengundang decak kagum siapa pun yang melihatnya. Di Indonesia pun tak kalah pamor, fenomena motor edan ini sudah menggilai remaja-muda kita, bahkan sampai di pelosok desa. Motor hancur atau kaki patah dan luka-luka disekujur tubuh, itu adalah hal yang biasa. Sama sekali tak menyurutkan niat freestylers atau gaya bebas aksi motor itu beraksi di jalanan. Itu semua adalah risiko yang justru membuat freestyle menjadi lebih menarik dan menantang.
Dimas, adalah salah satu penikmat free style. Pemuda tanggung asal bekasi ini hobi banget dengan olah raga yang berhubungan dengan motor. Baginya freestyle adalah satu seni yang layak dinikmati. Tak hanya membutuhkan ketepatan dan kecermatan, tapi juga skill yang mantab dan dibangun tidak dengan waktu yang pendek. Karena itu, Dimas betul-betul salut dengan para freestylers, khususnya freestylers Indonesia. Jemaat gereja Tiberias Indonesia (GTI) jemaat bekasi Cyber Park ini berharap agar para freestylers Indonesia terus Berjaya, bahkan menemukan gaya-gaya freestyel baru yang lebih atraktif, artistic dan tentunya menantanga adrenalin, tak hanya mereka yang sedang melakukan atraksi, tapi juga membuat jantung penontonnya naik turun tak keruan.
Tak jelas siapa yang pertama mencipta olah-raga ini. Yang jelas pada tahun 2001, X-treme Sport Bike Association (XSBA) AS, secara perdana mengadakan Freestyle Sport Bike Competitions di Pocono Cycle Festival in Long Pond Pennsylvania. Kompetisi tak kurang dari 20 freestylers Amerika paling top saat ini ikut dalam kejuaraan tersebut. Kejuaraanmeperebutkan piala “King of Pocono” itu sungguh sangat meriah. Berbagai gerak dan gaya diunjukkan kehadapan juri dan penonton, hingga sampai pada keputusan terakhir menetapkan Pauly Sherer dari “Las Vegas Extremes” sebagai pemenangnya. Dengan demikian, dialah pemenang XSBA Freestyle pertama.
Selanjutnya di tahun 2002, berlangsung 4 seri kejuaraan yang menghasilkan predikat juara umum di akhir tahun. Kejuaraan berlangsung di Summit Point (West Virginia), Road America (Elkhart Lake Wisconsin), Pocono Cycle Festival (Pennsylvania), dan terakhir di Portland Int’l Raceway’s Rose City Cycle Festival (Portland Oregon). Sejak tahun 2002 itulah perhatian publik dan media sangat besar terhadap even-even extreembike dan freestyle ini. Bahkan sudah mulai menarik penonton layaknya kejuaraan motokros dan balap roadrace. Sport Bike Freestyle semakin merasuk kedalam industri motor sport secara lebih tajam dan industri hiburan pada umumnya.
Freestyle tak sekadar memenuhi tuntutan sebagai salah satu olahraga ekstrim, tapi juga telah memenuhi unsure entertainment yang menjadi salah satu pilihan hiburan alternative untuk dinikmati. Sebut saja Dudi, Pemuda plontos asal kota “Paris Van Java” (Bandung) ini mengaku lebih tertarik menyaksikan atraksi freestyle dijalan-jalan kota asalnya, ketimbang harus mahal-mahal ke sirkuit untuk menyaksikan freestyle atau balapan motor secara resmi. Bagi Dudi menyaksikan freestyle dijalanan nan terbuka memiliki keasikan tersendiri. Selain melihat bagaimana freestylers sedang beratraksi, tapi juga keliaran dan ketepatan dalam disiplin yang mantap dari freestylers. Itulah seninya freestyle – liar, garang ekspresif dan eksplosif urai Dudi.
Kini Freestyle telah berevolusi dari aktifitas yang dianggap membahayakan menjadi satu aktifitas yang dipandang menghibur. Tak ayal banyak orang senang menikmati olah raga ini. Bahkan tak perlu jauh-jauh, keluar negeri untuk menikmati atraksi ini. Di pusat kota, daerah yang penuh keramaian anak muda, umumnya tak jauh dari alun-alun kota. Itulah orang muda, segala sesuatu mengandung unsure bahaya, kebebasan, tantangan penuh gejolak akan terus dicari-cari. Segala aktifitas yang dapat mengekspresikan unsure-unsur tadi pasti akan diminati.

Senin, 15 Desember 2008

Memodifikasi Sepeda Motor secara Benar

MODIFIKASI sepeda motor bukanlah hal baru di Indonesia. Mulai yang sederhana hingga yang ekstrem, mudah sekali ditemui di jalan-jalan kota besar di Tanah Air ini. Sayangnya, dalam melakukan modifikasi, para pemilik sepeda motor sering mengabaikan faktor-faktor yang akan menimbulkan dampak negatif, baik bagi kendaraan maupun bagi pengendaranya.

Agar Anda tidak salah kaprah, simak beberapa tips dari Budi UF, salah satu modifikator dari Jatayu Motorsport yang cukup kondang di kalangan bikers Jakarta. Menurut Budi, modifikasi itu harus melihat fungsi utama sebagai kendaraan, yaitu tetap aman dan nyaman dikendarai. Modifikasi juga harus mempertimbangkan unsur keselamatan.
"Oleh karena itu, modifikasi yang benar seharusnya tidak sekadar membuat kendaraan menjadi semakin enak dilihat, tapi juga harus mampu meningkatkan unsur keselamatan, keamanan dan kenyamanan," kata lulusan teknik kimia Universitas Jayabaya angkatan 94 ini.

Pemilik harus mempertimbangkan pula peran utama motor yang akan dimodif. Apakah motor itu untuk pameran, keluar hanya seminggu sekali untuk sekadar kongko bersama teman sehobi, atau malah dipakai harian.

Jika keperluannya hanya untuk pameran atau keluar seminggu sekali, sah-sah saja melakukan modifikasi ekstrem. Tapi sebaliknya jika untuk keperluan harian dengan mobilitas tinggi, lebih baik menerapkan modif sederhana.

"Misalnya untuk Honda Tiger atau Suzuki Thunder. Kebanyakan pemiliknya datang ke workshop gue minta kaki-kaki diubah pakai ban superlebar, yang akan dipakai untuk keperluan sehari-hari," ujar Budi saat ditemui Media Indonesia di bengkelnya di bilangan Kompleks harapan Indah Blok Q/29, JL Tubagus Angke, Jakarta Barat. "Padahal, harga satu bannya saja mencapai 1,8 juta perak, sayang juga kan?" kilahnya.

Untuk pemakaian sehari-hari modifikasi yang sederhana, menurut Budi sudah cukup dan yang penting fungsional. Ia menyarankan, ban Honda Tiger yang berukuran 100 sebaiknya diperlebar menjadi 120. Cara ini lebih efisien karena tak perlu ganti swing arm yang lebih lebar.

"Yang penting bannya harus tubeless, jadi saat dalam perjalanan kena paku, nggak gerepotin," saran pria yang hobi modif sejak duduk di bangku SMA ini. Selain itu, posisi setang jangan diubah terlalu rendah agar tak membuat pengemudi terlalu membungkuk.

Dalam kesehariannya, Budi kerap dikunjungi biker yang menginginkan rombakan total. Bahkan ia memiliki pelanggan setia yang datang mengubah tampilan Honda CB100 lawasnya menjadi Honda CBR 900 RR Fireblade.

Menghadapi pelanggan seperti ini, ia mengandalkan parts limbah motor besar eks Singapura. Khusus untuk keperluan di bengkelnya, ia bahkan berangkat sendiri untuk memilih barang yang akan diboyong.

Alasannya, meski disebut limbah, kekuatannya tak usah diragukan karena merupakan part original. Oleh karena itu, ia berani memberikan garansi spare part selama 6 bulan. Pada bikers pemula, ingat Budi, perlu berhati-hati pada barang after market yang mengaku-ngaku buatan Thailand dengan harga murah. Menurutnya, Thailand itu seperti Indonesia. Bedanya, kalau Indonesia jago meniru di bidang garmen, Thailand jago meniru di bidang spare part.

"Pelanggan gue beli rem Brembo murah, ga nyampe dua ratus ribuan tapi sebentar-sebentar bocor. Begitu ngeliat barangnya, wah bisa tertipu, karena bentuknya lebih bagus dari yang orisinal," katanya bersemangat.

Akhirnya, lanjut Budi, gue tawarin rem Brembo eks Singapura seharga 600 ribuan dan setuju. Sampai sekarang ngga ada keluhan, kenangnya. Artinya, daripada menggunakan barang baru tapi palsu, lebih baik barang bekas tapi orisinal.

Kalau urusan modifikasi sudah merambah kaki-kaki, Budi menyarankan untuk berhati-hati karena ini terkait dengan handling kendaraan. "Jangan sampai setelah dimodif malah susah dikendalikan," tegas peraih gelar juara 1 dan 2 automatic X-treme Mefrik dan The best of region 1 di acara Yamaha Cuzzto Matic, Region 1 Bandung bulan lalu ini.

Pertimbangkan legalitas kendaraan

Wilayah ini ada di bagian sasis alias main frame. Oleh karena itu, ia tak berani mengubah bagian ini. Selain di situ ada nomor rangka yang diperlukan saat identifikasi kendaraan, bagian ini terkait dengan kekuatan kendaraan secara struktural.

"Yang paling sering gue utak-atik paling bagian sub frame-nya. Bagian ini berfungsi menopang jok dan aksesori sehingga aman untuk diubah-ubah karena tidak menginfeksi unsur handlingdan stabilitas," urainya mantap.

Karena biker di Tanah Air dinilai oleh Budi kian hari kian cerdas, ia harus selalu mengedepankan inovasi pada modifikasi garapannya. Misalnya menambah kaca pengintip bahan bakar di bagian tangki. Setelah itu menyisipkan engsel plus shock hidrolis agar tangki bisa diangkat dengan mudah. Gunanya untuk memudahkan pemeriksaan bagian mesin yang umumnya terhalang oleh tangki bahan bakar. "Yang penting inovasi itu bersifat fungsional," tandas pria yang kerap menyabet gelar bergengsi di tiap lomba modifikasi sepeda motor ini. (OL-2)

Modifikasi motor dengan limbah Moge

Motor hasil modifikasi limbah moge







JAKARTA, SABTU - Memodifikasi motor, ternyata tak hanya menambahnya dengan tambahan ornamen baru. Limbah motor gede (moge) pun bisa digunakan untuk mempercantik motor. Rudi, owner Berkat Motor berbagi tips untuk Anda yang tertarik 'mengawinkan' limbah moge dengan motor kesayangan.

"Limbah moge yang dimaksud, seperti aplikasi pelek, ban, kaki-kaki selain pelek, misalnya cakram, rem, swing arm dan shock breaker nya," kata Rudi yang ditemui di tengah ajang Otobursa 2008, di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/5).

Moge, yang dikenal sebagai motor berbody besar, limbahnya tak hanya bisa digunakan untuk memodifikasi motor seperti Honda Tiger, Yamaha Scorpio, Kawasaki Ninja dan sejenisnya. "Motor bebek juga bisa, tinggal nanti kita adjust di sana sini, yang sesuai gimana," tambah dia.

Limbah-limbah moge itu langsung diimpor dari Singapura, Australia dan Amerika Serikat. Saat ini, lanjut Rudi, harga limbah moge tengah mengalami kenaikan hingga 30 persen. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk memodifikasi motor dengan limbah moge? "Minim Rp 11 juta, untuk kaki-kakinya saja. Kalau spec-nya lebih tinggi lagi, ya harganya mahal lagi," katanya.

Tips dari Rudi bagi yang ingin memodifikasi motor dengan limbah moge, pertama, mengetahui aliran yang diinginkan. Misalnya, sport, sport touring, chopper atau klasik. Kedua, setelah mengetahui aliran, sesuaikanlah dengan budget dan kocek yang Anda siapkan. Selanjutnya, serahkan kepada sang modifikator yang akan menyulap tampilan motor Anda. "Pokoknya, tahu aliran, budgetnya berapa kita (modifikator) tahu, nanti kita yang akan menyesuaikan," ujar Rudi

Modifikasi Motor Xtreams





Jika anda pemilik sebuah sepeda motor yang ingin tampil beda, maka yang terpikir pertama kali adalah bagaimana mendandani motor alias modifikasi. Lalu anda akan belanja asesori dan memulai modifikasi di sana sini. Semakin lama semakin banyak komponen yang anda ganti, dan tanpa terasa sudah sedemikian banyak anggaran belanja yang keluar.

Lalu anda mulai sadar fungsi modifikasi lebih dari sekedar mempercantik tampilan (seadanya). Terasa benar setiap perubahan menimbulkan efek bersegi banyak. Dari sisi psikologis anda merasakan kebanggaan, dari sisi fungsi feeling anda merasakan ada yang berubah. Juga dari segi biaya, sudah tak terhitung hepeng yang anda habiskan. Hasilnya, tampilan motor anda mungkin lebih cantik, tapi bisa juga malah seronok. Fungsinya, motor lebih mudah dikendalikan dan lebih kencang, tapi bisa juga malah sebaliknya: lebih liar dan lebih berat.

Jika aspek negatif dari fungsi tersebut yang lebih banyak muncul, itu artinya anda harus mulai mengevaluasi fungsi modifikasi yang anda lakukan. Apakah sudah benar cara, pilihan komponen, hingga bengkel tempat memodifikasi. Jika anda merasa masih kurang gaya, anda harus mengevaluasi model dan finishing sebuah modifikasi. Bisa jadi anda salah aliran, bengkel anda kurang cermat, atau mungkin pula andalah yang kurang serius.

Bicara soal fungsi adalah bicara soal teknologi. Pemakaian komponen yang sesuai, berkualitas baik, dan masih berfungsi maksimal akan membantu kinerja motor secara keseluruhan. Sementara bicara soal tampilan, adalah bicara soal cita rasa. Hanya modifikator yang tahu menerjemahkan keinginan Anda yang akan memberi kepuasan. Hanya modifikator yang memberi anda komponen yang baik yang akan memaksimalkan kinerja motor. Dan, hanya modifikator yang piawai yang akan memberi anda masukan konsep yang benar sekaligus mewujudkannya sesuai konsep dan anggaran yang disepakati.

Kontes Modifikasi Motor Digeber, Peserta Asal Balikpapan Mendominasi




Erwin (kiri) dari Tenggarong ketika menerima hadiah Juara I Kelas E Modif Bebek yang diserahkan Riswandi dari U-mild
Photo: Agri

Kutai Kartanegara.com 19/03/2006 19:58 WITA
Untuk menyalurkan hobi dan kreativitas para pehobi modifikasi sepeda motor, Motor Kukar Club (MKC) menggelar ajang Kontes Modifikasi Motor yang berlangsung di halaman Pasar Seni Tepian Pandan, Tenggarong, mulai Sabtu (18/03) kemarin hingga hari ini.

"Kontes modifikasi motor ini merupakan ajang tahunan yang kami gelar untuk kedua kalinya setelah September 2005," ujar Ketua Panitia Pelaksana Simeon Palinggi yang juga Ketua MKC Tenggarong.

Menurutnya, kontes yang disponsori oleh U-mild ini diikuti 49 peserta dari Tenggarong, Samarinda serta Balikpapan, dengan memperlombakan 6 kelas.


Sepeda motor para jawara Kelas A Kinclong pada Kontes Modifikasi Motor 2006 garapan MKC Tenggarong
Photo: Agri

"Ada pun kelas yang diperlombakan meliputi Kelas A Airbrush, Kelas B Kinclong, Kelas C Skuter, Kelas D Ceper, Kelas E Modif Bebek dan Kelas F Modif Sport," ujar Simeon.

Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari Riza dari Samarinda, serta Tarjo dan Hadi dari Balikpapan, para jawara Kontes Modifikasi Motor ini pun diumumkan tadi sore.

Untuk Juara I kelas A Kinclong diraih peserta atas nama Ismail (Balikpapan), Juara II Erwin (Tenggarong) dan Juara III dari tim Auto 1 Balikpapan.


Sepeda motor milik Agus dari Balikpapan yang meraih Juara I Kelas F Modif Sport
Photo: Agri

Sementara pada kelas B Airbrush, gelar Juara I hingga III disabet tim Auto 1 Balikpapan. Kemudian pada kelas C Skuter kembali didominasi peserta dari Balikpapan. Dan untuk kelas D Ceper, Juara I diraih peserta nomor 21 dari Balikpapan, Juara II peserta nomor 34 dari Auto 1 Balikpapan dan Juara III disabet peserta nomor 16 dari Tenggarong.

Sedangkan pada Kelas E Modif Bebek, Juara I diraih Erwin dari Tenggarong dengan sepeda motor Yamaha Jupiter, Juara II diraih Kikin (Balikpapan) dan Juara III diraih anggota tim Auto 1 Balikpapan.

Kemudian gelar Juara I kelas Modif Sport diraih peserta asal Balikpapan atas nama Agus, Juara II dari tim Auto 1 Balikpapan dan Juara III disabet oleh Hasan dari Samarinda. Masing-masing pemenang berhak mendapatkan sebuah piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
(win)



Dewan juri yang terdiri dari 3 orang tengah melakukan penilaian terhadap sepeda motor peserta Kontes Modifikasi Motor di Tenggarong tadi siang
Photo: Agri




Modifikasi Motor Jupiter Mx

Yamaha Jupiter MX adalah salah satu tipe bebek sport yang hadir di Indonesia. Tampangnya yang sporty dan mesin 135 cc yang memakai pendingin air (radiator) dan juga kopling menjadikan salah satu tipe motor bebek yang paling laku saat ini.

Tampangnya yang sporty masih bisa dirubah atau dimodifikasi agar tampil lebih sporty saya ambil beberapa foto dari beberapa website tentang modifikasi Jupiter Mx



dengan penambahan sayap disisi dan bawah mesin menjadikan jupiter mx lebih sporty terlebih dipasangkan lampu jupiter z ke bagian depan dan tanpa lampu atas.





Mungkin masih banyak lagi modifiakasi motor jupiter mx ini karena bentuknya yang sporty



Rabu, 10 Desember 2008

Suzuki Pertamina OMR, Pontianak


Pembalap Pertamina Berjaya
Pembalap Pertamina Berjaya  Tim Suzuki Pertamina Denso Junior berhasil menempatkan dua orang pembalapnya di podium teratas. Mereka adalah Rey Ratukore (Kupang-NTT) dan M Nurgianto (DKI Jakarta).

Bila selama ini M Nurgianto sering unggul dibandingkan rekan setimnya, Ratukore, di ajang Kejuaraan Suzuki Pertamina OMR di Pontianak, Kalimantan Barat, keadaan berbalik. Ratukore menjuarai dua kemenangan di kelas Shogun 125 cc TU-seeded. Sedangkan Nurgianto harus puas di posisi ke-2.

Pengenalan karakter lintasan dan setingan motor terbaik serta pemakaian Pelumas Enduro 4T Racing menjadi kunci sukses Ratukore. Hebatnya lagi meski lebih senior dua orang pembalap Pertamina ini bersedia berbagi ilmu dan pengalaman kepada para pembalap muda di Pontianak.

Terlebih antusias pembalap lokal untuk mengikuti kejuaraan ini sangat besar. Tercatat 142 pembalap muda mengikuti balapan tersebut.

Pertamina MotorPrix Championship 2008


Belasan Pembalap Jateng-DIY ke Bekasi
Belasan Pembalap Jateng-DIY ke Bekasi Belasan pembalap seeded dan pemula pilihan dari berbagai kota Jateng dan DIY, Jumat (7/11) ini akan ke Bekasi, Jawa Barat.

Mereka siap ikut Pertamina MotorPrix Championship 2008 atau Kejurnas Region II Jawa Seri VI (final) di sirkuit Kota Deltamas Cikarang Bekasi Sabtu-Minggu (8-9/11). Dari belasan pembalap itu, dari DIY atau Yogya, ada pembalap seeded Sigit PD yang kini memimpin kelas bebek 4T 110 cc TU seeded (MP1), Diaz Kumorojati, Arya Dwi Marhaendra, Gilang Pranata Sukma dll.

Di kelas pemula, ada Anang Prabowo, yang memimpin kelas bebek 4T 125 cc TU pemula (MP3), M Raka Sebastian, R Aludona, Yoga Adi Pratama, Ananto Rizka, Gupito Kresno dan Seto.

Sedang dari Jateng, pembalap seedednya ada Ardhi Satya Sadarma dari Purworejo, M Hanief Bahtiar (Pati), Bima Octavianus (Semarang), Adi Ari Wibowo (AW) Sragen, Agus Bleduk Surakarta dll.

Di kelas pemula, ada Teguh Nugroho, Frestian, Ages Furqon, Riska Oon dll. Dari beberapa pembalap Yogya itu, dua di antaranya dari tim Yamaha Rextor Gandhoel Racing Modifikation (GRM) milik mekanik ternama Yogya Gandhoel. Keduanya Gilang Pranata Sukma di kelas seeded (juara FIM Asia 2006) dan R Aludona di kelas pemula.

Pemilik tim sekaligus juga kepala mekanik, Gandhoel ketika ditemui belum lama ini mengatakan, timnya yang ba-ru terbentuk tahun 2008 tak menargetkan hasil yang muluk-muluk di final Bekasi nanti. Tapi apa yang pernah diperoleh Gilang Pranata seperti masuk lima besar beberapa seri kelas MP2 bisa terulang lagi.

Dari hasil final kejurnas gelaran promnas Helmy Sungkar dari Trendypromo Mandira bersama Pertamina dan sponsor lain itu, beberapa pembalap teratas kelas-kelas seeded MP1 dan MP2, bakal masuk IndoPrix 2009. Sedang beberapa pembalap teratas kelas pemula MP3 dan MP4 bakal naik seeded 2009.

(kr)

Selasa, 09 Desember 2008

Tim Suzuki IRC U Mild AHRS Siap Go Internasional


Tim Suzuki IRC U Mild AHRS Siap Go Internasional
Senin, 19 Mei 2008

Podium kemenangan di ajang balap motor bukanlah sekadar sepeda motor yang mumpuni atau pembalap yang punya nyali dan skill yang oke, namun juga berkat kerjasama sebuah tim yang kompak dan profesional, mulai dari mekanik, pembalap, tim riset, manager tim-nya, bahkan juga komitmen para sponsornya.

Begitulah prinsip dari tim Asep Hendro Racing Sport (AHRS), yang kerap kali berhasil merebut podium juara di berbagai ajang balap motor. Tim yang dimiliki oleh H.Asep Hendro dan bermarkas di Depok ini tak hanya sering naik podium di kejuaraan nasional, namun juga telah beberapa kali mencetak prestasi spektakuler dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah balap Asia. "Kami ingin menjadi tim balap yang profesional, supaya dunia balap motor Indonesia lebih bergairah dan bisa mencetak pembalap berprestasi yang bukan hanya jago kandang, tapi juga meraih podium di event balap luar negeri," kata Asep.

Misi dan visi AHRS untuk menggairahkan balap tanah air dengan menjadi sebuah tim profesional inilah yang menarik banyak sponsor untuk menggandengnya. Untuk setahun ke depan, Suzuki, IRC dan U Mild telah sepakat mendukung performa AHRS melalui kerjasama yang profesional agar tim balap ini bisa berprestasi di Asia. Kerjasama ini dikuatkan dalam peluncuran resmi tim racing Suzuki IRC U Mild AHRS yang digelar di Sirkuit Gokart, Pancoran Jakarta, 9 Mei 2008.

Sementara Brand Manager U Mild, Yasin Tofani Sadikin mengatakan, “Kami menjadi bagian dari kemitraan tim Suzuki IRC U Mild AHRS untuk memfasilitasi tim balap berprestasi melalui kerjasama yang profesional agar mereka bisa mengharumkan nama bangsa di tingkat Asia”.

Tofani menambahkan, dalam pembentukan tim balap ini U Mild berpartner dengan sponsor lain seperti Suzuki dan IRC. Suzuki berperan sebagai sponsor dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang mensupport dari sisi teknis, dan akses ke jaringan racing otomotif roda dua. IRC sebagai pabrikan ban terkemuka berperan mensupport teknologi ban racing terkini.

Sedangkan U Mild sebagai perusahaan yang memiliki komitmen tinggi dalam dunia balap tanah air mendukung dari sisi promosi dan publikasi. “Kerjasama yang profesional dan punya visi ke depan ini kita harapkan bisa diikuti oleh tim-tim lain sehingga balap motor menjadi sebuah industri besar di tanah air,” tandas Tofani.

Sebagai ATPM yang telah mendukung tim AHRS sejak awal, Suzuki merasa bangga kini banyak sponsor lain yang ikut mendukung performa tim racing ini sekaligus memajukan balap motor nasional. ”U Mild misalnya yang telah berkomitmen memberikan penjenjangan kepada pembalap-pembalap Indonesia, salah satunya M.Fadly yang diberikan kesempatan bertanding di kelas Supersport FIM Asian GP. Hal ini patut ditiru oleh sponsor lainnya,” ujar Tommy Ernawan, Racing Manager Suzuki.

Senada dengan Tommy, Dody Gozali, Technical and Racing Support PT Gajah Tunggal yang merupakan produsen ban IRC berharap Suzuki IRC U Mild AHRS dapat memberikan performa terbaik sebagai tim balap profesional. "Kami telah melakukan kerjasama dengan pihak AHRS sejak lama, karena itu dengan dukungan sponsor lainnya termasuk di antaranya U Mild akan membuat tim balap ini lebih solid dan profesional untuk menghasilkan sebuah prestasi bagi dunia balap motor Indonesia," tandasnya.

Sebagai sebuah racing tim yang dikelola secara profesional, tim balap ini dikomandani oleh Tommy Effendy alias Sinyo sebagai Racing Manager yang bertugas mempersiapkan tim dari pra hingga pasca balapan baik sisi teknis dan non teknis. Tak hanya itu, Suzuki IRC U Mild AHRS Racing tim juga memiliki tim Riset and Development yang dikepalai Romy Sofyan, untuk menciptakan racing kit dan apparel balap yang berkualitas namun terjangkau.

Pembalap Tim
Saat ini Suzuki IRC U Mild AHRS memiliki empat pembalap utama yakni Muhammad Fadly, Dedy Fermadi, Wahyu Widodo, dan Rijaludin Sidqi. Mereka masing-masing akan mengikuti putaran Indoprix dan FIM Asian GP, Motoprix dan One Make Race Suzuki.

M. Fadly yang merupakan juara underbone 110 cc FIM Asian GP 2004 dan Indoprix 2007, akan diberikan kesempatan untuk turun di Indoprix kelas IP1 dan IP2 serta naik ke kelas Supersport 600cc di FIM Asian GP. Dedy Fermadi, juara Motoprix 2007 kelas MP1 dan MP2, akan bertanding di IP1 dan IP2 Indoprix serta FIM Asian GP. Wahyu Widodo, juara underbone 4-tak 115cc FIM Asian GP 2007, akan diberikan kesempatan bertanding di kelas MP1 dan MP2 Motoprix serta FIM Asian GP. Sedangkan pendatang baru Rizaludin Sidqi akan bertanding di kelas MP3 dan MP4 Motoprix dan event-event nasional.

Di awal tahun ini, dengan kerjasama tim yang sangat baik dari AHRS serta dukungan para sponsor, Suzuki IRC U Mild AHRS kembali mencetak sejarah di dunia balap motor Indonesia dengan kemenangan M.Fadly sebagai juara kelas Supersport 600 cc FIM Asian GP seri I di sirkuit Sentul, 27 April lalu. Di event yang sama Wahyu Widodo juga berhasil berada di urutan ketiga kelas underbone 115cc.

Di ajang kejuaraan nasional Motoprix Seri III Region II Jawa di Yogyakarta, 4 Mei 2008, prestasi juga diukir para pembalap Suzuki IRC U Mild AHRS di kelas Pemula MP3 di mana Rijaluddin Sidqi (Qiqi) berhasil merebut podium utama di kelas ini mengalahkan para kandidat juara. Qiqi juga berada di urutan kedua di kelas MP4, sementara Wahyu Widodo di kelas MP2 berhasil merebut podium kedua